Luhut mengatakan, selama ini ekspor Indonesia bergantung terhadap komoditas mentah (SDA). Sehingga rentan terjadi gejolak ekonomi di dalam negeri. Sebab, lama kelamaan SDA akan habis, dan daya saing dengan Negara lain semakin ketat. Sementara hilirisasi yang diyakini mampu menarik minat investor, belum dioptimalkan waktu itu.
“Saat ini hilirisasi industri paling diminati PMA, atau investor. Ketimbang industry pertambangan maupun makanan Dari tahun 2014 sampai 2021, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya cenderung meningkat,” ujarnya.